Salam Karma

Oleh: Dahlan Iskan

Salam Karma
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia ditemukan dalam keadaan koma: sudah pukul 01.00 dini hari. Dan Meili tetap koma sampai iklan itu terbit. Begitu berat penganiayaan terhadap gadis Meili.

Baca Juga:

Ditemukanlah rambut kemaluan laki-laki, sidik jari, dan sisa sperma di dalam vagina Meili. Itulah bukti kuat untuk membawa perkara ini ke pengadilan.

Malam itu, pukul 20.30, Meili jogging di Central Park. Di taman ini memang banyak orang berolah raga. Jalan kaki, jogging, bersepeda.

Akhir April adalah bulan yang sangat nyaman di New York. Udara sejuk. Sudah tidak dingin tetapi belum panas. Pukul 20.00 juga belum terasa terlalu gelap.

Daun-daun di Central Park sudah hijau sempurna. Bunga-bunga berkembang lagi endel-endel-nya. Musim semi sudah membuahkan hasil kesempurnaannya. Meili jogging di dalamnya.

Malam itu segerombolan remaja juga berlarian di Central Park. Sekitar 20 remaja. Semuanya kulit hitam –kecuali satu keturunan Spanyol. Mereka dari kampung tidak jauh dari Central Park.

Seorang pesepeda dipukul. Terjengkang. Makanannya diambil. Minumannya dirampas: bir. Mereka tertawa-tawa. Usia mereka 14 dan 15 tahun. Pesepeda inilah yang lari dan kemudian melapor ke polisi.

Ketika polisi tiba. Gerombolan remaja itu sudah tidak ada di Central Park. Polisi terus menyisir taman yang begitu luas: 3,5 km2.

Maka lanjutan serial Safari Ramadan pun kalah dengan artikel ini. Ia tidak akan lupa Donald Trump. Peristiwanya sendiri sudah berlalu hampir 35 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News