Saleh Daulay: BPJS Tidak Boleh di Bawah Kementerian Secara Langsung

Saleh Daulay: BPJS Tidak Boleh di Bawah Kementerian Secara Langsung
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay mengatakan tengah membahas draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan ini secara serius dan hati-hati. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Itu merupakan salah satu bagian subsidi pemerintah untuk masyarakat," kata Saleh.

Saleh juga mengingatkan bahwa subsidi adalah pemberian atau dukungan, kalau sudah diberikan ke masyarakat, berarti punya masyarakat. Ini tidak jauh berbeda dengan BLT.

"Jadi, itu tetap uang masyarakat. Apalagi, anggaran yang ada di BPJS Ketenagakerjaan itu semuanya adalah iuran yang dibayarkan oleh para pekerja secara resmi dan formal," ujarnya.

Saleh memerinci, ada sekitar Rp 630 triliun anggaran yang ada di BPJS Ketenagakerjaan yang dikelola secara mandiri oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk mendapatkan banyak manfaat demi kepentingan yang akan diambil oleh para pekerja.

"Masih ada cukup waktu untuk pemerintah dan DPR menentukan sikap. Dikhawatirkan nantinya akan mengurangi kreatifitas, independensi dan kreasi mereka dalam mengelola jaminan sosial,” katanya.

Sekarang ini, kedua lembaga BPJS ini sedang baik, artinya keuangannya sedang baik, BPJS Kesehatan sedang surplus Rp 50 Triliun. Apalagi BPJS Ketenagakerjaan yang setiap tahun selalu surplus.

"Jika ada perbaikan, tidak harus dibuat aturan lembaga BPJS itu menjadi di bawah kementerian," pungkas Saleh Daulay.(mcr10/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

DPR RI sangat berhati-hati terkait RUU Kesehatan, karena berkaitan dengan berbagai aspek, termasuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News