Salju Turun, Korban Jiwa Gempa Turki Lampaui 500

Salju Turun, Korban Jiwa Gempa Turki Lampaui 500
Salju Turun, Korban Jiwa Gempa Turki Lampaui 500
Sermin Yildirim, salah seorang warga yang bertahan di penampungan, mengeluhkan kurangnya bantuan tenda dari pemerintah. Padahal, tenda menjadi kebutuhan utama bagi warga untuk melawan udara superdingin yang melanda Turki belakangan ini. Karena terbatasnya jumlah tenda, tak semua korban gempa di tempat penampungan tersebut bisa bermalam di dalam tenda.

 

"Udara di luar semakin dingin. Anak-anak saya mulai terserang batuk. Entah sampai kapan kami harus bertahan tanpa tenda seperti ini," ungkap ibu dua anak yang sedang hamil delapan bulan itu.

Selain Yildirim, puluhan keluarga lain juga tidak kebagian tenda. Puluhan orang terpaksa berbagi tenda dengan keluarga lain.

 

Salah satunya adalah Muhlise Bakan yang berbagi tenda dengan istri kedua suaminya. "Sungguh nyaman. Saya punya empat anak dan dia punya lima anak. Di rumah, kami tidur di ruangan berbeda. Tapi, di sini kami terpaksa tidur berdampingan di ruangan sama," ujar perempuan 41 tahun tersebut.

 

ERCIS - Proses pencarian korban selamat dan evakuasi pascagempa di kawasan timur Turki pada Minggu lalu (23/10) tertunda. Pasalnya, kemarin (27/10)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News