Salon Diserbu Setelah Empat Bulan Tutup, Lebih Ramai dari Musim Liburan Natal

Sastra menambahkan, salon tempatnya menggunting rambut juga menerapkan sejumlah protokol kesehatan, misalnya dengan mengurangi kapasitas dalam ruangan.
"Biasanya mereka punya 4 kursi dan kalau sibuk ada 4 tukang potong rambut, tapi kemarin hanya 2 yang kerja, sehingga ada jarak antara satu dengan yang lain."
"Setiap kali habis cukur, semua alat dan kursi dibersihkan. juga kita harus menulis nama dan nomor telepon di buku sehingga kemungkinan kalau ada outbreak kita bisa dihubungi," kata pria yang biasanya ke salon tiap lima sampai enam minggu sekali.

Laurensius Regi lebih beruntung. Ia hanya harus menunggu sekitar 15 menit sebelum mendapat giliran dipotong rambutnya.
Pria yang sudah empat tahun tinggal di Melbourne ini mengaku setengah khawatir selama berada di dalam salon, meskipun jarak kursi satu sama lain memenuhi standar kesehatan.
"Saya sedikit deg-degan karena itu pertama kalinya saya berdekatan dengan orang lain setelah empat bulan stay at home, dan meskipun memakai masker, barber-nya banyak bertanya, ngajak ngobrol, dan berinteraksi," katanya.
Regi mengaku rambutnya belum pernah sepanjang ini selama sepuluh tahun terakhir. Ia biasanya pergi ke tukang pangkas rambut sebulan sekali.
Salah satu tempat yang diserbu warga Melbourne setelah pekan lalu Premier Daniel Andrews mengumumkan sejumlah pelonggaran pembatasan adalah salon
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia