Salon Diserbu Setelah Empat Bulan Tutup, Lebih Ramai dari Musim Liburan Natal

Dalam hitungan kasar Thomas, salonnya sudah melayani setidaknya 350 pelanggan dalam tujuh hari terakhir setelah salon diizinkan dibuka.
Itu berarti, dalam satu hari, Salon Unik melayani sekitar 50 orang.
Banyaknya permintaan memaksa Thomas membuka salonnya di hari Minggu, satu hal yang tidak dilakukannya sebelum masa pandemi.
Itu pun, reservasi pelanggan di salonnya menurut Thomas sudah penuh sampai akhir November.
"Sebagian besar mereka yang datang pelanggan laki-laki untuk haircut, dan sisanya klien untuk hair colouring," ucap pengusaha sekaligus hairstylist yang mematok tarif mulai dari A$35 (sekitar Rp350.000) untuk gunting rambut pria ini.
Akhirnya punya penghasilan lagi

Kesibukan yang sama juga dirasakan Al Ikhsan. Pria asal Aceh yang sudah dua tahun tinggal di Melbourne ini berprofesi sebagai barber di Urban Man di kawasan Hawthorn.
Selama empat bulan terakhir saat industri salon dilarang beroperasi, Al Ikhsan sama sekali tidak berpenghasilan.
Salah satu tempat yang diserbu warga Melbourne setelah pekan lalu Premier Daniel Andrews mengumumkan sejumlah pelonggaran pembatasan adalah salon
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka