Salut! 5 Penguasa Eropa Barat Tegas Menolak Rencana Jahat Israel

Salut! 5 Penguasa Eropa Barat Tegas Menolak Rencana Jahat Israel
Pusat karantina covid-19 di Tepi Barat dihancurkan. Foto: AA

Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya pada masa depan. Sebagian besar negara di dunia menganggap permukiman yang dibangun Israel di sana sebagai tindakan ilegal.

Namun, Israel mengeklaim seluruh wilayah Yerusalem sebagai ibu kotanya, dengan mengutip kaitan alkitabiah dan sejarah ke kota itu sebagai acuannya.

Di Sheikh Jarrah, para pemukim dan warga Palestina --yang tinggal di jalanan yang penggusuran mungkin terjadi-- telah berhadapan dalam beberapa bentrokan pada malam hari selama Ramadhan.

Pada Kamis malam (6/5), daerah itu ditutup ketika anggota parlemen sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mendirikan kantor di luar salah satu rumah pemukim.

"Saya datang ke sini karena anak-anak dan wanita diserang setiap malam," katanya.

Setelah pernyataan Ben-Gvir itu, bentrokan terjadi antara warga Palestina dan polisi Israel, yang menahan 15 orang.

Seorang reporter Reuters melihat sebuah mobil terbakar di dekat sebuah rumah yang diambil alih oleh para pemukim di jalan belakang dekat lokasi penggusuran. Polisi mengonfirmasi bahwa mobil itu milik seorang warga Israel.

Di antara kerumunan pemuda Palestina yang berkumpul di dekatnya, Mohammed Abu Sneineh, 17 tahun, mengatakan dia tidak tahu siapa yang membakar kendaraan itu, tetapi dia ingin para pemukim pergi.

5 negara paling berpengaruh di belahan barat Benua Eropa secara tegas menolak rencana jahat israel

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News