Salut, Pak Polisi Berlutut di Tengah Ratusan Demonstran, Langsung Adem

Salut, Pak Polisi Berlutut di Tengah Ratusan Demonstran, Langsung Adem
Unjuk rasa di New York memprotes kematian George Floyd. Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Komisioner Departemen Kepolisian New York (NYPD) Dermot Shea ikut mengapresiasi aksi anak buahnya itu. "Kita membutuhkan lebih banyak lagi yang seperti ini, melihat dan mendengarkan satu sama lain, bekerja bersama, menyadari bahwa perbedaan kita adalah kekuatan," ujar dia, juga di Twitter.

Shea juga mengomentari sebuah foto yang memperlihatkan interaksi damai antara polisi New York dengan pengunjuk rasa. Menurutnya, banyak momen kehangatan semacam itu yang kini tertutup oleh kerusuhan dan bentrok antara aparat dengan demonstran di berbagai lokasi.

Aleeia Abraham sendiri mengaku sangat kaget ketika para polisi itu berlutut bersama demonstran. Selama bertahun-tahun jadi aktivis, dia baru pertama kali melihat hal seperti itu.

"Tetapi saya akan lebih terkesan jika mereka (polisi) berhenti menginjak dan menembak mati. Itulah momen yang saya tunggu," ujar dia mengingatkan tujuan utama unjuk rasa tersebut.

Seperti diketahui, George Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas akibat lehernya ditindih lutut seorang polisi kulit putih di Minneapolis, Senin (25/5) lalu.

Derek Chauvin (44 tahun), sang polisi pun didakwa melanggar pasal pembunuhan tingkat ketiga dan pembunuhan tidak terencana tingkat dua. (CNN/dil/jpnn)

Sebuah peristiwa New York memperlihatkan sisi berbeda dari gelombang demonstrasi yang telah mengguncang Amerika Serikat selama sepekan terakhir


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber CNN

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News