Sambut 2021, BNI Perkuat Fundamental dan Gulirkan Transformasi

Sambut 2021, BNI Perkuat Fundamental dan Gulirkan Transformasi
Dari kiri ke kanan: Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati, dan Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir pada Public Expose BNI Tahun 2020 di Jakarta, Jumat (29/1). Pada 2020, BNI mencatatkan laba bersih Rp 3,3 triliun. Foto: BNI.

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 di sepanjang 2020 menyebabkan banyak tantangan bagi dunia usaha di tanah air.

Namun, dalam perkembangan yang terjadi selama Kuartal IV-2020, perekonomian mulai menunjukkan pemulihan meskipun tanda berakhirnya pandemi Covid-19 belum terlihat jelas.

Sejak akhir 2020 hingga saat ini, pemerintah masih terus menjalankan kebijakan pembatasan aktivitas sosial dengan seksama untuk mengendalikan penyebaran kasus Covid-19.

Sambil mempercepat program vaksinasi kepada masyarakat yang ditargetkan dapat selesai pada akhir 2021.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI terus beradaptasi di tengah masa pemulihan dari pandemi Covid-19 dan selalu berupaya menumbuhkan bisnis, terutama pada triwulan terakhir 2020, dengan fokus pada penguatan fundamental perseroan.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyatakan bahwa hasilnya cukup memuaskan. BNI dapat mengelola imbal hasil dari aset-aset pencetak pendapatan perseroan dengan sangat baik, yang tentunya ditopang oleh kredit yang disalurkan pada 2020 Rp 586,2 triliun atau tumbuh 5,3 persen year on year (YoY).

Pada Kuartal IV-2020, perseroan juga melakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan komposisi aset dan liabilities, sehingga pengelolaan dana perseroan dapat lebih efektif. Pada 2020, perseroan mampu menjaga NIM di level 4,5 persen melalui strategi manajemen biaya dana yang efektif.

BNI mencatatkan biaya dana (cost of fund) yang terus mengalami perbaikan di setiap kuartalnya, terutama pada Kuartal IV-2020 yang berada pada level 2,0 persen atau membaik 60 basis poin dari kuartal sebelumnya.

Pada 2020, BNI mencatatkan laba bersih Rp 3,3 triliun disertai dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio berada pada level 182,4 persen lebih besar dibandingkan 2019 yang sebesar 133,5 persen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News