Sambut 2021, BNI Perkuat Fundamental dan Gulirkan Transformasi

"Sehingga, cost of fund pada akhir 2020 turun menjadi 2,6 persen dari 3,2 persen di 2019," kata Novita, Jumat (29/1).
Menurut Novita, di tengah kondisi perkonomian yang menantang, perseroan dapat merealisasikan pendapatan non-bunga atau fee based income Rp 11,9 triliun atau tumbuh 4,5 persen dibandingkan periode yang sama 2019.
Perseroan juga dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang hanya tumbuh 2,2 persen YoY.
Menurut Novita, kedua hal ini menjadi sasaran utama perusahaan selama masa pandemi untuk meredam tekanan pendapatan bunga yang turun 4,0 persen YoY, dalam rangka pemberian stimulus restrukturisasi kredit kepada para debitur yang terdampak.
Serta berkontribusi pada pencapaian pertumbuhan laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) Rp 27,8 triliun pada 2020.
Menurut Novita, bekal PPOP tersebut menambah ruang bagi BNI untuk memupuk pencadangan yang memadai, dalam menghadapi tantangan perekonomian di masa mendatang dan juga memberikan kekuatan untuk meminimalisir volatilitas keuntungan perseroan.
"Pada 2020, BNI mencatatkan laba bersih Rp 3,3 triliun disertai dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio berada pada level 182,4 persen lebih besar dibandingkan 2019 yang sebesar 133,5 persen," kata Novita.
Intermediasi
Pada 2020, BNI mencatatkan laba bersih Rp 3,3 triliun disertai dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio berada pada level 182,4 persen lebih besar dibandingkan 2019 yang sebesar 133,5 persen
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Bank bjb Tumbuh Positif di Tengah Tantangan Ekonomi Global, Cetak Laba Rp606 Miliar
- RAJA Bukukan Kinerja Positif Kuartal I 2025, Pendapatan & Laba Bersih Meningkat
- Kuartal I-2025, Pertumbuhan Kredit dan Tabungan BNI Naik 10%
- 500 Pelari Turut Perkenalkan Program Undian Rejeki wondr BNI Saat CFD
- Laba Bersih Telkom 2024 Turun, Pengamat: Perlu Jadi Perhatian Pemegang Saham