Sampah Popok Cemari Sungai Brantas, Ikan jadi Berkelamin Ganda

Sampah Popok Cemari Sungai Brantas, Ikan jadi Berkelamin Ganda
Sampah popok bayi sekali pakai cemari Sungai Brantas. Foto: RIANA SETIAWAN/JAWA POS

Ikan jenis itu ditandai dengan jaringan testis yang menghasilkan sperma sekaligus sel telur. Meski masih memiliki sperma, sel telur ikan tersebut tidak bisa dibuahi. Sebab, sperma tidak sempurna.

Hasil observasi tersebut dikuatkan oleh peneliti dari Prancis yang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya pada 2013. Mereka menemukan, 20 persen ikan di hilir Sungai Brantas mengalami interseks.

Yakni, di satu tubuh ikan ada dua kelamin. ”Fenomena itu terjadi karena kondisi pencemaran sudah parah. Dampaknya, reproduksi ikan terganggu,” jelas dia.

Dia menambahkan, pencemaran tersebut sangat serius. Spesies ikan di Kali Brantas bisa saja punah.

”Karena terjadi kegagalan reproduksi total pada ikan,” sambung perempuan yang pernah mengenyam pendidikan diploma di Maastricht University, Belanda, itu.

Gangguan kesehatan tidak hanya terjadi pada ikan. Kondisi tersebut juga sangat berbahaya bagi manusia. Mengonsumsi biota sungai yang tercemar sangat rentan bagi kesehatan. Konsumsi tersebut bisa mengakibatkan kanker, obesitas, cacat lahir, osteoporosis, hingga disfungsi ereksi. ”Karena manusia ikut mengonsumsi bagian dari pencemaran air sungai,” imbuh dia.

Selain ikan, air PDAM juga terdampak. Sebab, air Sungai Brantas dijadikan bahan baku produksi air PDAM. Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya menjadikan sungai itu sebagai sumber bahan baku air.

Bahkan, 10 persen stok pangan berasal dari sawah yang sumber irigasinya adalah Sungai Brantas. Dengan begitu, kualitas air mesti dijaga. (mar/c11/git)

Sampah popok sekali pakai membanjiri Sungai Brantas, dari hulu hingga hilir, dampaknya ikan berkelamin ganda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News