Sang 'Profesor' Menyesal tak Bisa Berbahasa Inggris

Sang 'Profesor' Menyesal tak Bisa Berbahasa Inggris
Lasiyo saat ditemui di kediamannya di Dusun Ponggok, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Sabtu (5/11/2016). FOTO: FOLLY AKBAR/JAWAPOS

Puncaknya terjadi ketika Lasiyo diundang untuk menghadiri konferensi para peneliti dari 70 negara di Italia September lalu.

Dalam konferensi itu, Lasiyo diminta mempresentasikan temuan-temuannya dalam pembudidayaan pohon pisang yang ”di luar ilmiah”, tapi sangat sukses tersebut.

Melalui video yang dipersiapkan empat bulan, ratusan peneliti itu menyimak dengan serius yang dikerjakan Lasiyo selama ini.

Namun sayang, di balik kebanggaannya sebagai ”profesor” pisang di forum internasional tersebut, ada satu hal yang membuat Lasiyo menyesal.

”Saya tidak bisa bahasa Inggris. Sehingga, kalau ada peserta yang nanya sesuatu, penerjemah saya yang menjawab. Pasti jawabannya jadi kurang memuaskan. Terus terang, saya menyesal sampai sekarang,” ungkapnya. (*/c9/ari/sam/jpnn)

IDE Lasiyo membudidayakan pisang di dusunnya membawa kesejahteraan bagi warga. Kesuksesannya menemukan pupuk-pupuk nabati membuat peneliti dari berbagai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News