Sanksi Ekonomi Berlanjut, Perdagangan Saham Sejumlah Perusahaan Rusia Dihentikan
jpnn.com, JAKARTA - Sanksi ekonomi yang dikenakan Barat kepada Rusia akibat invasi militer negara itu atas Ukraina berlanjut.
Kali ini, otoritas New York Stock Exchange (NYSE), Nasdaq Inc, dan Intercontinental Exchange pada Senin atau Selasa (1/3), menghentikan sementara perdagangan saham perusahaan yang berbasis di Rusia yang tercatat di bursa saham AS.
Saham-saham yang terdaftar di Nasdaq yang dihentikan adalah Nexters Inc, HeadHunter Group PLC, Ozon Holdings PLC, Qiwi PLC, dan Yandex.
Kemudian, saham-saham berbasis di Rusia yang terdaftar di NYSE yang dihentikan perdagangannya adalah Cian PLC, Mechel PAO, dan Mobile TeleSystems PAO.
Penghentian sementara perdagangan saham untuk menyebarkan informasi material terhadap investor publik dan pasar.
Sesuai dengan aturan transaksi, penghentian sementara terhadap saham yang berbasis di Rusia itu juga memberi kesempatan kepada investor untuk mengevaluasi informasi dalam membuat keputusan investasi.
Pemilik NYSE, ICE mengatakan tidak akan menambahkan penerbitan utang baru dari entitas Rusia yang terkena sanksi ke indeks pendapatan tetapnya.
"Utang yang ada akan dihapus pada 31 Maret," sebut ICE.
Sanksi ekonomi yang dikenakan Barat kepada Rusia akibat invasi militer negara itu atas Ukraina berlanjut.
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Gegara Puluhan Ribu Video, Rusia Ancam Google - YouTube
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah