Santri Tertabrak Kereta Api, Terlempar Sejauh 10 Meter

Santri Tertabrak Kereta Api, Terlempar Sejauh 10 Meter
Kereta api. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JOMBANG - Ibnu Nafis (16) seorang santri Tebuireng, Jombang meninggal dunia usai tersambar kereta api di jalur tanpa palang pintu.

Dia tertabrak kereta api Dhoho jurusan Blitar -Surabaya yang melewati Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto, Jombang. Santri ini terlempar sekitar 10 meter dari perlintasan tanpa palang pintu.

Sebelum kejadian Ibnu diketahui hendak menyeberang perlintasan kereta api dari arah barat ke selatan, saat bersamaan melaju kereta api dari arah barat ke timur.

Diduga karena tidak waspada, saat belok menyeberang sepeda motor korban nopol S 1325 OK miliknya langsung tersambar kereta api.

Saidaman paman korban mengatakan, korban diketahui sudah terbujur kaku dipinggir rel terlempar sepuluh meteran dari lokasi kecelakaan.

"Perlintasan tersebut biasanya memang ada relawan yang berjaga, tapi saat insiden penjaga sedang tidak ada di lokasi," kata Saidaman.

Untuk kepentingan penyelidikan, petugas kepolisian yang datang langsung mengevakuasi sepeda motor korban. Sementara itu jasad Ibnu dibawa ke RSUD setempat untuk dilakukan autopsi.

Jalur perlintasan tanpa palang pintu di kawasan tersebut dikenal rawan, apalagi jalur alternatif ini padat dilewati pengendara setiap harinya. (yos/jpnn)


Santri jadi korban tertabrak kereta api di jalur tanpa palang pintu yang biasanya jadi jalan alternatif.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News