Saran Dokter: Jangan Main HP di KRL

Saran Dokter: Jangan Main HP di KRL
Ilustrasi penumpang KRL. ANTARA/Muhammad Zulfikar/am.

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuterline diminta tidak main handphone (HP) atau tablet selama dalam perjalanan. Sebab perangkat tersebut berpotensi tercemar oleh virus.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Junior Doctor Network, dr. Edward Faisal, Sp.PD mengatakan, sejumlah virus, termasuk SARS-CoV-2 atau corona jenis baru yang menempel pada gawai dapat bertahan selama lima hari.

"Saat virus nempel di gawai kita bisa bertahan sampai lima hari, jangan salah," kata Dokter Edward di Jakarta, Rabu (17/6).

Menurut Dokter Edward, virus yang dapat menempel di gawai berasal dari bermacam-macam faktor. Tentunya penularan atau pencemarannya lebih banyak berasal dari tangan penggunanya yang sebelumnya tercemar.

Dalam kaitannya dengan para commuter pencemaran virus ke gawai juga dapat berasal dari percikan droplet dari para pengguna KRL. Sebab, droplet ini dapat keluar ketika manusia berbicara apabila tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.

Oleh sebab itu, Edward juga sangat menyarankan agar para pengguna tidak menggunakan gawainya selama di dalam perjalanan menggunakan KRL.

Selain dapat mengurangi potensi cemaran, alasan lain untuk tidak menggunakan gawai saat berada di dalam KRL adalah agar keluarga di rumah tidak menjadi korban penularan virus.

"Jadi selain risiko untuk kita, juga orang yang di rumah. Jadi kalau kita sayang sama orang yang di rumah dan di sekitar kita, sebaiknya jangan keluarin handphone," jelas Dokter Edward.

Menurut dokter Edward, virus yang dapat menempel di gawai berasal dari bermacam-macam faktor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News