Saran Kapitra untuk Jokowi Agar Jumlah Korban Tidak Bertambah Lagi

Saran Kapitra untuk Jokowi Agar Jumlah Korban Tidak Bertambah Lagi
Kapitra Ampera. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Tim Advokasi Pembela Advokasi Agama dan Negara (TAPA) Kapitra Ampera menyodorkan solusi jalan tengah agar pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdamai dengan demonstran yang menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

Tawaran ini disampaikan Kapitra yang juga politikus PDI Perjuangan, karena melihat aksi unjuk rasa tolak UU Ciptaker (Cipta Kerja) tidak kunjung mereda.

Kapitra mengatakan bahwa demonstrasi merupakan wujud kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum memang menjadi hak setiap warga negara.

Namun demikian, Kapitra Ampera khawatir dengan kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19, terutama pascamunculnya klaster demonstrasi akibat interaksi yang sangat padat saat unjuk rasa berlangsung.

Terlebih lagi, berbagai aksi demonstrasi tidak mengikuti himbauan untuk social distancing, sehingga penyebaran virus Covid-19 menjadi lebih mudah dan semakin merajalela.

"Gejolak politik akhir-akhir ini yang memicu aksi unjuk rasa secara merata di berbagai wilayah di Indonesia, turut memicu penambahan kasus positif Covid-19, yang saat ini sebanyak lebih kurang 4000 pasien positif bertambah setiap harinya," kata Kapitra.

Untuk mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak, baik akibat Covid-19 maupun karena bentrokan yang terjadi saat aksi unjuk rasa, diperlukan solusi jalan tengah yang saling memenangkan alias win-win solution.

"Jalan terbaik yang harus diambil pemerintah hendaknya mendengarkan aspirasi yang muncul di tengah demonstrasi mahasiswa, buruh, dan sebagian masyarakat dengan bijak," ucap mantan pengacara Habib Rizieq Shihab ini.

Kapitra Ampera sodorkan solusi jalan tengah antara Presiden Jokowi dengan demonstran tolak Omnibus Law UU Ciptaker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News