Sarankan Jokowi Hindari Kakek-Kakek Jadi Cawapres

Sarankan Jokowi Hindari Kakek-Kakek Jadi Cawapres
Sarankan Jokowi Hindari Kakek-Kakek Jadi Cawapres

jpnn.com - JAKARTA - Nama Wakil Presiden RI 2004-2009, Jusuf Kalla hingga saat ini masuk dalam salah satu kandidat kuat sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi). Hanya saja, Jokowi maupun partai pengusungnya diingatkan tentang risiko andai memilih pria yang dikenal dengan inisial JK itu sebagai cawapres di pemilu presiden (pilpres) Juli nanti.

Menurut aktivis dari Petisi 28, Haris Rusly, andai Jokowi memilih JK sebagai pendamping maka hal itu merupakan langkah mundur. Haris bahkan menilai JK bisa menjadi beban. “JK dapat dianggap haus kekuasaan,” kata Haris melalui layanan BlackBerry Messenger, Rabu (14/5) malam.

Menurutnya, jauh lebih baik bagi Jokowi untuk mengusung figur muda sebagai cawapres. Haris lantas menyebut sejumlah nama yang bisa jadi capres bagi Jokowi. Misalnya politisi PDIP Puan Maharani, Ketua KPK Abraham Samad, atau Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama alias Ahok.

Karenanya Haris mengharapkan Jokowi mencoret nama JK dari daftar kandidat cawapres. “Jadi bukan figur kakek-kakek seperti JK yang pernah menjadi wapresnya SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan pernah gagal menjadi calon presiden,” cetus Haris.

Namun demikian Haris juga mengatakan, sebaiknya Jokowi mengambil cawapres yang bisa menutupi kelemahannya. Figur itu bisa berasal politisi berlatar TNI dan berasal dari luar Jawa TNI, luar Jawa dan demi menguatkan dukungan di parlemen.

“Misalnya seperti Luhut Panjaitan. Dia mantan tentara, pengusaha, pimpinan Golkar dan dari luar Jawa. Pak Luhut juga punya jaringan internasional,” pungkas Haris.(ara/jpnn)


JAKARTA - Nama Wakil Presiden RI 2004-2009, Jusuf Kalla hingga saat ini masuk dalam salah satu kandidat kuat sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News