Sarasehan Industri Pariwisata Halal Untuk Family Tourism

Sarasehan Industri Pariwisata Halal Untuk Family Tourism
Salah satu turis asing menyalami gadis ayu finalis Dara Gawai di lokasi Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 di Rumah Radakng, Jalan Sultan Syahrir Pontianak, Sabtu (20/5). Foto: RIZKA NANDA/Rakyat Kalbar/JPNN.com

"Kami ikut berpromosi di pameran-pameran pariwisata di luar negeri seperti ITB Berlin dan ITB Asia. Di bulan ini, juga ada famtrip yang mendatangkan TV Al Jazeera untuk meliput wisata halal di Indonesia," ungkap Riyanto.

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, jika ingin menjadi pemain dunia untuk wisata halal, harus gunakan standar global juga.

Caranya, tentu saja dengan mengikuti standar yang sudah dibuat secara universal oleh Global Moslem Travel Index (GMTI).

"Standar global itu bisa membandingkan posisi kita sedang berada di mana. Selain itu, mengenai kelemahan dan kelebihan kita. Sebab kita bisa menentukan dengan cepat titik mana yang urgent disentuh. Akhirnya, kita bisa memenangi pertarungan," kata Menpar Arief.

Potensi wisata halal Indonesia makin diakui dunia ketika menyabet tiga penghargaan pada World Halal Tourism Award 2015 di Abu Dhabi.
Pada ajang serupa 2016, Indonesia menyabet 12 dari 16 penghargaan.

Indonesia sendiri menargetkan sekitar tiga juta wisatawan mancanegara (wisman) muslim.

Sebelumnya, pada 2016 sebanyak 2,7 juta wisman muslim telah mengunjungi tanah air.

"Tahun 2019, kami targetkan lima juta wisatawan muslim dan menjadi nomor satu di dunia untuk wisata halal," tandas menteri asal Banyuwangi ini.(adv/jpnn)


Kemenpar terus memasarkan potensi family friendly tourism kepada para pelaku industri pariwisata


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News