Sarden Bercacing: Siklus dan Peredaran Cacing Anisakis

Sarden Bercacing: Siklus dan Peredaran Cacing Anisakis
Tim gabungan Dinkes Kota Batam, Puskesmas Seilangkai, Sat Pol PP, Kelurahan Tembesi, TNI dan Kepolisian merazia sarden bercacing di Top 100 Tembesi, Sagulung, Sabtu (31/3). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos/JPNN.com

6. Saat ikan yang menjadi inang mati, larva L3 bermigrasi dari sistem pencernaan ke otot dan daging. (post mortem migration)

7. Ikan yang terinfeksi anisakis bisa terkonsumsi manusia atau mamalia.

8. Saat mamalia memakan ikan yang terinfeksi, larva L3 tumbuh menjadi cacing dewasa yang kemudian bertelur. Akibatnya, feses (kotoran) mamalia tersebut keluarkan mengandung telur-telur Anisakis. Lalu terlepas ke perairan.

9. Cacing Anisakis bisa menginfeksi manusia yang memakan ikan pembawa cacing ini mentah-mentah atau yang dimasak belum matang.

Cacing anisakis pernah tercatat menginfeksi ikan-ikan seperti hedgehog , salmon, kod, makarel, pollock, whiting, bonito, dan herring

Sumber: Diolah

 


Cacing anisakis merupakan jenis cacing yang ditemukan di dalam sarden bercacing merupakan parasite yang menempel pada mamalia laut.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News