Sarinah Diminta Kurangi Bisnis Miras

Sarinah Diminta Kurangi Bisnis Miras
Sarinah Diminta Kurangi Bisnis Miras
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Sarinah tidak lagi berbisnis di industri minuman beralkohol (minol). Perusahaan pelat merah secara bertahap harus mengurangi porsi pembelian minol dari tahun ke tahun. Hal itu diungkapkan Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, Senin (9/8).

"Kita ingin Sarinah fokus kepada upaya untuk mempromosikan produk-produk nasional. Untuk itu kegiatan bisnis yang tidak sejalan dengan core business dari Sarinah akan semakin dikurangi dan kalau bisa dihilangkan. Minuman keras itu contohnya," katanya.

Mustafa mengatakan, secara bertahap BUMN itu harus mengurangi porsi pembelian minol dari tahun ke tahun. Sehingga pada akhirnya sama sekali tidak lagi menjual minol. "Harus bisa dikurangi sampai titik nol, sampai habis untuk menunjang promosi produk Indonesia terutama untuk mendukung tumbuh dan kembangnya sektor UKM," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Sarinah Jimmy M Rifai Gani, saat ini pihaknya memang sudah mulai mengurangi porsi bisnis minol. Dari sebelumnya bisnis minol memberi kontribusi sebanyak 45-50 persen kini hanya sekitar 20 persen. "Porsinya kecil karena kuota berkurang, dari atas (Pemerintah) diatur seperti itu," ujarnya.

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Sarinah tidak lagi berbisnis di industri minuman beralkohol (minol). Perusahaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News