Sarjana Pendidikan Membeludak, Honorer Sengsara, kok Impor Guru?

Sarjana Pendidikan Membeludak, Honorer Sengsara, kok Impor Guru?
Guru dan siswa di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Perlu diketahui bahwa 100-an LPTK baru yang didirikan tahun 2010-2013 jelas belum memiliki mahasiswa sebanyak kapasitas yang mereka persiapkan dan juga baru akan mulai meluluskan beberapa tahun kedepan.

"Jadi dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi ledakan bom jumlah lulusan LPTK yang jelas tidak akan mungkin tertampung karena terbatasnya kebutuhan dibandingkan lulusan," ulas Ramli.

429 LPTK penghasil guru ini tentu saja mendapat suntikan anggaran negara yang tidak kecil. Kemendikbud juga punya 14 P4TK termasuk LP2KS dan LP2KPTK2, memiliki 34 LPMP yang merupakan mantan Balai Pelatihan Guru (BPG) tapi malah berpikir untuk melakukan Impor Guru, ini sesuatu yang sungguh mengerikan dan mengherankan.

"Bayangkan, berapa banyak anggaran negara yang dihabiskan untuk mengelola semua lembaga itu, lalu tiba-tiba seorang menko angkat tangan dan memilih melakukan impor guru?" kritiknya.

Jika memang semua anggaran itu dianggap tak berguna, lanjut Ramli, bubarkan saja sekalian biar anggarannya digunakan untuk menggaji guru setara PNS.

Selain itu bisa meningkatkan kesejahteraan guru honorer yang puluhan tahun digaji Rp 300 ribu per bulan. (esy/jpnn)

Simak Video Pilihan Redaksi :


Rencana Menko PMK Puan Maharani mengimpor guru menuai penolakan lantaran ada puluhan ribu lulusan sarjana pendidikan dihasilkan setiap tahun.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News