Sarjana-Sarjana Tangguh yang Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (1)
Delapan Kali Langgar Sungai Menuju Ibu Kota Kabupaten
Rabu, 01 Februari 2012 – 00:01 WIB
Sarjana yang ditugaskan di SMP Satap Okatana itu mendapatkan sinyal telepon seluler dengan cara unik. Ada beberapa titik di perpustakaan - yang menjadi tempat tinggal mereka" yang bisa mendapatkan sinyal. "Biasanya dekat jendela," kata Nurudin, sarjana pendidikan ekonomi asal Mojokerto, Jawa Timur.
Setelah mendapatkan titik-titik tersebut, mereka pun sepakat berada di sana untuk berkomunikasi lewat ponsel. Hari dan jamnya pun disepakati. "Biasanya dua hari sekali pas pukul 14.00," papar Joko.
Dengan kondisi seperti itu, mengeluh atau menyerahkah para sarjana tadi" Selama menemui mereka, tidak terlihat kesan seperti itu. Bahkan, sebaliknya, sudah ada 20 sarjana yang menyatakan siap kembali ke Sumba Timur setelah program tersebut berakhir.
Program SM3T berlangsung setahun sampai Desember mendatang. Setelah itu, mereka mendapatkan prioritas dan beasiswa PPG (pendidikan profesi guru) di Unesa. "Peminat umum harus antre dan menyesuaikan kuota," terang Muchlas.
Lebih dari 2.000 sarjana tengah menjalani program Sarjana Mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T) yang digagas Kemendikbud awal
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor