Sasar Wisman dari Negara Jiran Lewat Festival Musik

Sasar Wisman dari Negara Jiran Lewat Festival Musik
Menpar Arief Yahya. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - KALBAR – Harus diakui, karya seniman musik dan film Indonesia, lebih berwarna, lebih berselera, lebih universal, dibandingkan dengan karya-karya musisi dan sineas negara tetangga Malaysia. 

Indikasinya gampang. Lebih banyak grup musik dan artis Indonesia yang lebih ngetop di Negeri Jiran itu, ketimbang ciptaan orang Malaysia yang ngehits di Indonesia. 

‘’Perbedaan value ini saya baca sebagai peluang atau opportunity. Dengan musik, dengan lagu, kita bisa mendatangkan lebih banyak orang ke Indonesia,’’ kata Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, di Jakarta.  

‘’Karena kita lebih bagus, musik kita diterima dengan baik di sana, maka menggunakan bahasa musik akan lebih cepat menggaet wisatawan masuk, terutama di daerah perbatasan. Setelah itu, tahap berikutnya adalah memperkenalkan cultural value yang lain, dan menjadikan commercial value. Seperti kuliner dan kunjungan ke beberapa objek wisata yang ada di sekitar daerah itu,’’ jelas Arief Yahya.

Itulah asal muasal, mengapa Arief Yahya banyak membuat event musik, festival dan hiburan di daerah perbatasan. Seperti yang sedang dilakukan oleh Kemenpar yang sedang mempersiapkan Festival Wonderful Indonesia di perbatasan Aruk, Kalimantan Barat - Kuching, Malaysia, 27-29 Februari 2016. Puncak acaranya akan dihibur dengan penampilan musik.

Di Aruk, Sambas, Kalbar sendiri, ada Air Terjun Riam Merasap. Panoramanya? Tidak perlu diragukan, sangat menawan. Amenitasnya, memang belum sesempurna di objek wisata di Bali, Bintan atau Jakarta. Tetapi, sudah tersedia kantin, perhotelan, penginapan, kawasan offroad, souvenir shop, arung jeram, dan budidaya keramba. 

‘’Ada musik, ada festival, ada destinasi yang bisa ditonton, itu kekuatan tersendiri,’’ ungkapnya.

Ada banyak pemusik, grup musik, vokalis, artis dan lagu-lagu Indonesia yang ngetop di Malaysia, sejak era tahun 70-an. Ada nama-nama legendaris, seperti Said Effendi yang ngetop dengan lagu Fatwa Pujangga tahun 1957. Ada Koes Bersaudara yang mendominasi tangga lagu-lagu popular di radio-radio Malaysia dan Singapura, dengan lagu Pagi Indah dan Oh Kau Tahu. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News