Satelit SATRIA Diluncurkan, Surveyor Indonesia Pastikan Layanan Tepat Sasaran

Satelit SATRIA Diluncurkan, Surveyor Indonesia Pastikan Layanan Tepat Sasaran
Peluncuran Satelit Nusantara Tiga atau yang disebut Satelit Republik Indonesia (SATRIA) dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada 18 Juni 2023 waktu setempat. Foto dok Surveyor Indonesia

PTSI mendapatkan kontrak untuk terlibat dalam proyek SATRIA ini sejak 2020 dan akan berakhir hingga dua tahun pasca SATRIA beroperasi.

Satelit ini ditargetkan mulai melayani internet di Indonesia antara akhir 2023 hingga awal 2024.

Adapun manfaat dengan terlibatnya PTSI sebagai pengawas independen yaitu membantu Pemerintah dalam hal ini (Bakti Kominfo) dan PT SNT untuk meningkatkan kualitas layanan publik serta berkontribusi terhadap perkembangan infrastruktur digital melalui pemerataan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.

Satelit SATRIA diproduksi oleh perusahaan manufaktur antariksa Prancis, Thales Alenia Space (TAS). Proses produksi satelit berlangsung dari September 2020 hingga Mei 2023.

Mengenai spesifikasinya, SATRIA memiliki kapasitas 150 Gbps. Satelit SATRIA akan menjadi satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka-Band. Satelit ini juga diperkuat dengan 116 Spot Beam sehingga layanan internet dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Pasca diluncurkan ke luar angkasa pada 18 Juni 2023, Satelit SATRIA membutuhkan waktu empat hingga lima bulan proses orbit raising untuk sampai dan menempati slot 146 derajat Bujur Timur (BT), yang tepat berada di atas Papua, Indonesia.(chi/jpnn)

Kesuksesan proyek SATRIA ini tak terlepas dari andil PT Surveyor Indonesia (PTSI), yang menjadi satu-satunya pengawas independen dari BUMN.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News