Satgas Covid-19: Dalam Sebulan Seribu Nyawa Melayang karena Masyarakat Memilih Berlibur

Satgas Covid-19: Dalam Sebulan Seribu Nyawa Melayang karena Masyarakat Memilih Berlibur
Jangan lupa memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, dan menjaga jarak guna mencegah penularan Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 menilai setiap hari libur panjang nasional ada peningkatan angka kasus dan kematian akibat virus Corona.

Menurut satgas, Hal itu disebabkan masyarakat memilih melakukan aktivitas di luar kota atau melakukan perjalanan selama liburan.

Satgas Covid-19 menganggap tren penurunan kasus aktif Corona di Indonesia terus menurun setiap harinya pada akhir-akhir ini.

Meski demikian, satgas meminta masyarakat tidak gegabah dalam memanfaatkan hari libur panjang Isra Mikraj 1443 Hijriah. Hal ini untuk menjaga agar tren positif penanganan pandemi Covid-19 terus berlanjut.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengharapkan tren yang positif ini harus dipertahankan dan ke depannya harus ditingkatkan lebih baik.

"Hal ini memperlihatkan bahwa penangangan terhadap mereka yang terjangkit Covid-19 sudah ditangani dengan baik. Tren penurunan kasu aktif ini ini harus terus dijaga, agar nantinya kasus akrif dapat hilang," kata Wiku dalam keterangan yang diterima, Sabtu (13/3).

Selain terus meningkatkan penanganan pada kasus aktif, pemerintah terus memonitoring perkembangan kasus kematian akibat Covid-19. Pemerintah mengambil langkah yang tepat dalam menekan angka kematian pasien Corona.

Belajar pada pengalaman sebelumnya, dari grafik perkembangan kasus kematian, terlihat mulai dari Maret-September 2020, kasus kematian mengalami tren kematian. Lalu sempat menurun pada Oktober dan November. Namun, kembali mengalami tren meningkat hingga Januari 2021.

Satgas Penanganan Covid-19 menilai setiap hari libur panjang nasional ada peningkatan angka kasus dan kematian akibat virus Corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News