Satgas Pastikan PON XX Papua dan Liga Sepak Bola Utamakan Prinsip Kehati-hatian

Satgas Pastikan PON XX Papua dan Liga Sepak Bola Utamakan Prinsip Kehati-hatian
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito bicara soal PON Papua dan Liga Indonesia. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX  Papua 2021 dan kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 mengutamakan prinsip kehati-hatian. Satgas akan mengawasi serta melakukan evaluasi dalam pelaksanaan protokol kesehatan.

"Pelaksanaannya pun dilakukan monitoring dan evaluasi protokol kesehatan berkelanjutan untuk memastikan kegiatan dapat berjalan dengan baik. Dan di saat bersamaan pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19 dapat dioptimalkan," kata Wiku di Graha BNPB, Kamis (30/9).

Satgas mengingatkan di dalam pedoman pembukaan acara besar yang diumumkan kepada publik, terdapat rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh penyelenggara acara. Secara hirarki kementerian atau lembaga terkait melakukan peninjauan.

Hasil penelitian itu akan dibawa ke dalam rapat lintas sektor yang dipimpin oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) untuk diakomodasi dalam kebijakan nasional.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 46 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan PON XX Papua 2021.

Wiku menjelaskan seluruh elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan PON, seperti atlet, ofisial, panitia, penonton, masyarakat di sekitar lokasi harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan telah mendapatkan vaksinasi minimal dosis pertama.

Instruksi khusus diberikan kepada Bupati Jayapura yang menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan PON XX Papua. Seperti pembatasan jumlah penonton maksimal 10 ribu orang sudah termasuk undangan VVIP, VIP, Paspampres, TNI/Polri, dan tenaga kesehatan.

Lalu, diinstruksikan juga untuk tidak memasang tenda untuk kegiatan nonton bareng di luar stadion. Dia juga meminta masyarakat untuk menyaksikan pertandingan di rumah masing-masing.

Panitia juga harus elakukan pemeriksaan kesehatan bagi tamu dan penonton dengan menunjukkan hasil negatif tes PCR 2x24 jam atau hasil negatif tes antigen 1x24 jam. Disertai bukti telah divaksin saat proses penukaran gelang satu sampai dengan tiga hari sebelum hari H.

Kemudian, melakukan pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan secara persuasif dan simpatik. Menyediakan fasilitas kesehatan ambulans beserta tenaga kesehatan di sejumlah titik tertentu didalam maupun di luar stadion.

"Apabila ditemukan tamu atau penonton yang positif COVID-19, maka tidak diizinkan memasuki lokasi pertandingan PON XX Papua 2021. Selanjutnya tamu atau penonton yang positif harus diisolasi atau dilakukan penanganan sesuai kondisi dan waktu yang ditentukan serta dilakukan pelacakan secara intensif terhadap orang yang berinteraksi dengan tamu yang positif tersebut," lanjut Wiku.

Selain itu, dalam instruksi yang sama terdapat arahan khusus kepada lima kepala daerah tempat penyelenggaraan pertandingan PON ke-20 itu.

Pemda juga melakukan pembatasan, jumlah yang hadir langsung pada seluruh venue pertandingan maksimal 25 persen dari kapasitas total, melakukan skrining secara digital, tetapi tetap adaptif dan menyesuaikan kondisi di lapangan.

Berikutnya, memastikan tamu atau penonton menunjukkan hasil negatif tes PCR 2x24 jam atau hasil negatif tes antigen 1x24 jam saat proses akreditasi menjelang masuk ke stadion.

Kemudian melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan dengan cara yang persuasif dan simpatik terhadap penonton, menyediakan fasilitas kesehatan dan ambulans beserta tenaga kesehatan di sejumlah titik tertentu didalam maupun di luar stadion.

"Petunjuk ini wajib dilaksanakan dengan baik dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Dimohon kepada masyarakat sekitar untuk ikut serta mengawasi dan mematuhi aturan yang disusun tersebut," tegas Wiku. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Satgas Penanganan Covid-19 memastikan pelaksanaan PON Papua dan kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 mengutamakan prinsip kehati-hatian. Masyarakat juga diminta memperhatikan rambu-rambu yang ada.


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News