Satu Karyawan PDP Corona, Pabrik Rokok Langsung Berhenti Produksi

Satu Karyawan PDP Corona, Pabrik Rokok Langsung Berhenti Produksi
Ilustrasi pekerja di pabrik rokok. Foto: Bea Cukai

Hasil uji cepat tersebut, sebanyak 17 orang dinyatakan reaktif infeksi yang diduga kuat akibat paparan virus corona baru.

Selebihnya sekitar 450 buruh linting Pabrik Rokok Mustika Tulungaung diperiksa dengan metode yang sama.

Tracing atau penulusuran dilakukan setelah pada 1 Mei, Posko Kesehatan Covid-19. Tulungagung mendapat laporan dari Puskesmas Bangun Jaya selaku puskesmas penyangga Covid-19 bahwa ada temuan kasus pasien H yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

"Pasien H ini adalah karyawan Pabrik Rokok Mustika, sehingga sesuai prosedur, kami lakukan tracing untuk melacak kemungkinan penularan ke buruh linting lain," kata Anna Saripah.

Di dekat pabrik rokok Mustika sebenarnya berdiri pabrik rokok Trubus yang memilki label berbeda tetapi di bawah kepemilikan pengusaha yang sama.

Namun terhadap pabrik rokok Trubus ini, belum direkomendasikan penghentian produksi kecuali ditemukan ada pekerjanya yang terpapar Covid-19 dan berpotensi menular ke pekerja sehat lainnya.

Belum ada konfirmasi dari pihak manajemen pabrik terkait hal ini. Namun Kepala Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Nurhadi membenarkan adanya kesepakatan antara tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung untuk isolasi kawasan pabrik dengan tindakan penyemprotan disinfektan secara berkala. (ngopibareng/jpnn)

Pabrik rokok di Tulungagung saat ini tutup sementara setelah ada karyawan PDP corona.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News