Satu Lagi Anggota KPPS Meninggal DUnia

Satu Lagi Anggota KPPS Meninggal DUnia
Petugas KPPS saat menghitung suara. Foto: Radar Bogor

Ketua Bawaslu Surabaya Hadi Margo Sambodo mengungkapkan memang bisa jadi orang yang sudah mendaftar sebagai DPK akhirnya tidak menggunakan haknya itu.

Namun, selisih yang begitu banyak menimbulkan pertanyaan besar. "Kalau selisihnya cuma satu atau dua masih masuk akal. Misalnya, setelah daftar, lalu pulang karena sakit perut atau sebab lainnya," ungkap Hadi.

DPK adalah orang yang mendaftar dengan menggunakan e-KTP. Mereka tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT).

Sebagai pemilih non-DPT, mereka datang ke TPS yang sesuai dengan alamat di e-KTP. Mereka memilih mulai pukul 12.00 pada hari coblosan 17 April lalu.

Hadi menuturkan bahwa persoalan tersebut harus dijelaskan dengan tuntas. Dia meminta ada upaya untuk membuka rekapitulasi TPS di tingkat kelurahan.

Cara itu dipakai untuk sampling hasil rekapitulasi di tingkat TPS dalam satu kelurahan guna menjelaskan persoalan tersebut.

"Nanti di-sampling dulu. Misalnya, data Kelurahan Kedurus dibuka," imbuh dia.

Ketua PPK Karangpilang Rohim menyebutkan, data DPK besar karena ada pendataan kembali setelah penetapan DPT hasil perbaikan tahap kedua.

Petugas KPPS meninggal dunia setelah dirawat dua hari di rumah sakit usai pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News