Satu Lagi Pengikut Dimas Kanjeng yang Tewas tak Wajar di Padepokan

Satu Lagi Pengikut Dimas Kanjeng yang Tewas tak Wajar di Padepokan
Juniarti melaporkan suaminya yang tewas tak wajar. Foto: JPG/pojokpitu

jpnn.com - PROBOLINGGO--Juniarti (60)  warga Bondowoso memberanikan diri melapor ke Polres Probolinggo, Jawa Timur.

Dia melaporkan suaminya meninggal tak wajar di dalam tenda Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pada tanggal 13 September 2016 atau 10 hari sebelum penangkapan pria pelaku penggandaan uang tersebut.
 
Ibu setengah baya ini melapor ke polisi, suaminya bernama Ismail (65) meninggal tak wajar di area padepokan.
 
Dengan membawa berbagai bukti foto keduanya merupakan pengikut padepokan, laporan korban ini langsung diterima Kapolres Probolinggo, AKBP Arman Asmara Syarifuddin.
 
Istri dan keluarga korban ini merasa kematian Ismail tak wajar dan terkesan misterius.

Pasalnya, dia meninggal dengan kondisi kuku tangan dan kuku kaki menghitam, serta alat kelamin korban terikat karet.
 
"Ingin mencari keadilan dan mencari tahu penyebab kematian yang sebenarnya," kata Juniarti.
 
Sementar itu, menurut AKBP Arman, pihaknya akan mendalami laporan korban dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan bongkar makam.
 
Sejauh ini, lima pengikut Dimas yang meninggal di padepokan.

Empat dibawa pulang ke kampung halaman masing-masing dan satu dimakamkan di padepokan atas nama Ibu Ani warga Papua yang meninggal 2013 lalu.(end/flo/jpnn)


PROBOLINGGO--Juniarti (60)  warga Bondowoso memberanikan diri melapor ke Polres Probolinggo, Jawa Timur. Dia melaporkan suaminya meninggal tak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News