Satu Malam Suara Ganjar – Yasin Tergerus 2%, Gerakan Apa?

Satu Malam Suara Ganjar – Yasin Tergerus 2%, Gerakan Apa?
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berselfie bersama penduduk Desa Petarangan di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Selasa (27/2). Foto: Trimujoko Bayuaji/JPK

jpnn.com, SEMARANG - Pasangan Ganjar Pranowo – Taj Yasin memenangkan Pilkada Jateng, berdasar hasil quick count sejumlah lembaga.

Namun, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengaku kecewa karena hasil quick count tidak sesuai hasil survei internal partainya.

Terlebih, berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan nomor urut 1 itu malah kalah di daerah yang dijagokan.

Bambang menyebut, dari 35 kabupaten/kota di Jateng, Ganjar-Yasin diantaranya kalah perolehan suara dari Sudirman Said-Ida Fauziyah di Kebumen, Brebes dan Tegal. Menjadi aneh, menurutnya, lantaran selama ini daerah tersebut, terutama Kebumen, selalu menjadi basis PDIP.

Tak lupa, Pacul pun mengacu pada survei terakhir internal PDIP. Dimana paslon Ganjar-Yasin per Selasa (26/6) atau sehari jelang pencoblosan menang 61,6 persen, namun setelah coblosan justru hanya unggul 59,22 persen.

"Ada yang tidak presisi, karena terjadi penggerusan suara hampir dua persen. Dan kita kalah di Kebumen, Brebes dan Tegal," kata Bambang di kantornya, Semarang, Rabu (27/6).

Ia menduga, kekalahan di tiga daerah itu merupakan bagian dari taktik lawan yang mencoba menggerus Jateng sebagai kandang banteng. "Tentu ini ada gerakan apa? Apalagi tergerus hanya dalam satu malam," sambungnya.

BACA JUGA: Banteng Tumbang di Banyak Pilgub, Andre: 2019 Ganti Presiden

Hasil survei internal PDIP sehari jelang pencoblosan, pasangan Ganjar – Taj Yasin meraih suara 61,6 persen tapi quick count hanya 59,22 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News