Satu Nyawa

Oleh Dahlan Iskan

Satu Nyawa
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sebelum ke Vietnam ia sudah dinyatakan negatif. Maka ia pun mulai bekerja. Ia juga hidup normal di Saigon --kini: Ho Chi Minh City. Termasuk, kalau malam, ke bar-bar yang waktu itu masih buka. Vietnam belum di-lockdown kala itu.

Tiba-tiba ia batuk-batuk. Badan panas. Napas sesak. Positif Covid-19.

Jadilah ia Pasien No 91.

Sementara ia menjalani isolasi di rumah sakit pemerintah melakukan pelacakan: siapa saja yang kira-kira tertular pilot itu.

Ditemukanlah 4.000 nama yang harus dihubungi. Yakni para penumpang pesawat, para pengunjung bar dan teman-teman kerjanya. Tidak mudah. Banyak sekali bar yang ia kunjungi di malam-malam membujangnya di Vietnam.

Dari pelacakan terhadap 4.000 orang itu ditemukan penderita baru. Sampai akhirnya di Vietnam terdapat 288 penderita Covid-19. Angka itu terus bertahan. Sampai sekarang tidak pernah bertambah.

Dari 288 orang itu tidak satu pun yang meninggal. Kecuali, ada satu yang lagi gawat itu. Pilot itu.

Umurnya 43 tahun. Kini yang serba terbaik sudah diberikan ke pilot itu. Asal bisa sembuh, tetapi kondisinya terus memburuk.

Di negara Buddha soal donor organ dianggap sangat mulia. Vietnam memang negara komunis, tetapi kulturnya tetap Buddha.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News