Satu Peluru Satu Polisi

Satu Peluru Satu Polisi
Satu Peluru Satu Polisi
Anton yakin jaringan ini masih punya kaki tangan yang belum tertangkap. "Sekarang 11 orang resmi jadi tersangka , dikenakan UU Terorisme. Yang lainnya, masih kita cari," katanya.

Secara terpisah, sumber koran ini di lingkungan anti teror menjelaskan, regu Asadullah ini terhubung langsung dengan lapis pertama Dulmatin yang sebagian sudah ditahan sebelumnya. "Mereka hendak menuntut balas kematian Dulmatin," katanya.

Terbongkarnya jaringan ini juga dari "nyanyian" Heri Kuncoro adik ipar Dulmatin yang tertangkap pertengahan Juni lalu. "Mereka berprinsip satu peluru satu polisi. Musuh utamanya polisi," ujar alumni special course for antiterrorism Manila ini.

Penyidik hingga kini belum bisa masuk langsung ke Filipina Selatan karena lapisan security jaringan ini sangat kuat. "Kalau tidak matang strateginya datang ke gudang senjatanya sama saja setor nyawa," katanya.(rdl)

JAKARTA---Mabes Polri kini menghadapi kelompok baru yang fokus melakukan teror terhadap aparat kepolisian. Regu ini menamakan dirinya Asadullah atau


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News