Satu Tahun, 300 Orang Terseret Kasus Dana Desa

Satu Tahun, 300 Orang Terseret Kasus Dana Desa
Uang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Selama setahun terakhir, Eko menyebut pihaknya telah memperkarakan 300 oknum, mulai dari pemerintah sampai perangkat desa yang “bermain-main” dengan dana desa.

Proses hukum, juga diakuinya bisa menjadi hambatan mengalirnya dana desa. “Contohnya kepala desanya ketangkep, ya jelas terhambat penyerapannya,” katanya.

Selain itu, di tahu ketiga program dana desa, Eko menyebut banyak kendala dari sisi peraturan. Eko menyebut peraturan menteri keuangan masih mensyaratkan 90 persen serapan minimal pada dana desa tahun sebelumnya untuk pencairan.

“Kalo 89 persen saja yang terserap, 21 persen belum, cairnya nunggu yang 1 persen itu,” kata Eko. Eko mengatakan telah berbicara pada Menkeu agar aturan tersebut dirubah.

Soal kemiskinan, Eko berkomentar tidak bisa dilihat dari satu faktor saja. Saat ini, menurut Eko fenomena ekonomi global juga berperan terhadap lambatnya pengentasan kemiskinan.

Sejak tahun 2008 saat krisis ekonomi melanda Amerika Serikat, rupiah memang menguat dan pertumbuhan ekonomi juga naik. Hal tersebut karena dunia dibanjiri likuiditas karena AS mencetak mata uangnya besar-besaran.

Pada tahun 2013, AS perlahan-lahan menyetop kebijakan likuiditasnya sehingga rupiah kembali melemah, disertai harga-harga komoditas yang melambung.

Namun, pemerintah kata Eko sudah cukup sigap dengan mempersiapkan berbagai insentif, kebijakan, serta berbagai bentuk stimulus.

Eko menyebut pihaknya telah memperkarakan 300 oknum, mulai dari pemerintah sampai perangkat desa yang bermain-main dengan dana desa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News