Satu Ton Ikan Nila Mati di Danau Maninjau, Petani Merugi Puluhan Juta

Satu Ton Ikan Nila Mati di Danau Maninjau, Petani Merugi Puluhan Juta
Bangkai ikan kondisi mati secara massal dalam keramba jaring apung di Danau Maninjau, Selasa (2/2/2021). (Antarasumbar/Istimewa)

jpnn.com, LUBUKBASUNG - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat sekitar satu ton ikan jenis nila di Danau Maninjau mati massal akibat angin kencang melanda daerah itu beberapa hari lalu.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Ermanto mengatakan akibat kejadian itu petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

"Ikan nila siap panen itu mati massal semenjak Selasa (2/2) pagi," kata Ermanto di Lubukbasung, Selasa (2/2).

Menurutnya, ikan sebanyak satu ton itu merupakan milik warga Lubuk Kandang, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya.

Ikan itu berasal dari 10 keramba jaring apung milik beberapa orang.

"Setiap keramba jaring apung dengan jumlah kematian sekitar 100 kilogram-200 kilogram dan kami sedang melakukan pendataan pemilik keramba jaring apung itu," ungkapnya.

Dengan kondisi itu, ikan menjadi pusing dan mengapung ke permukaan danau vulkanik setelah oksigen berkurang di dasar danau.

Setelah itu ikan mati massal dan bangkai ikan mengapung di dalam keramba jaring apung.

Satu ton ikan nila siap panen mati massal di Danau Meninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Petani merugi puluhan juta rupiah.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News