Sawah Alami Puso, Petani Banyumas Mulai Klaim Asuransi

Sawah Alami Puso, Petani Banyumas Mulai Klaim Asuransi
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BANYUMAS - Pada musim kemarau panjang, area sawah di Kabupaten Banyumas banyak yang puso dan gagal panen, petani pun mulai mengajukan klaim asuransi.

Dari total sawah puso di Banyumas yang mencapai lebih dari 300 hektare, yang mengklaim asuransi sekitar 15 hektare.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menyayangkan yang mengajukan klaim sedikit. Sehingga diperlukan sosialisasi lagi agar petani makin sadar pentingnya asuransi.

BACA JUGA: Kementan dan Pemprov Sumut Yakin Mampu Tingkatkan Luas Tambah Tanam Padi

"Petani akan rugi bila tidak ikut asuransi. Untuk mengatasi kerugian akibat bencana seperti kekeringan panjang yang saat ini sedang berlangsung, maka petani akan terbantu dengan ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)," jelas Sarwo Edhy, Selasa (3/9).

Sarwo Edhy menjelaskan, kerusakan tanaman padi seluas 75 persen akan dapat penggantian sebesar Rp 6 juta per hektar per musim.

"Selain akibat bencana kekeringan, petani juga akan dapat ganti rugi bila padinya terkena puso akibat bencana banjir atau terjadi serangan hama dan penyakit," tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Banyumas, Widarso, mengatakan, pengajuan klaim asuransi pertanian akibat puso yang masuk ke pihaknya hanya 15 hektare. Dan, saat ini yang sudah cair baru 3 hektare.

Pada musim kemarau panjang, area sawah di Kabupaten Banyumas banyak yang puso dan gagal panen, petani pun mulai mengajukan klaim asuransi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News