Sawit Siklus

Oleh: Dahlan Iskan

Sawit Siklus
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dengan harga sekarang, berarti harga sawit sudah turun sekitar 12 persen.

Apakah otomatis harga jual minyak goreng bisa turun 12 persen? Anda sudah tahu: tidak. Perlu satu siklus tersendiri. Yakni siklus stok bahan baku, siklus produksi, siklus gudang dan siklus distribusi.

Pabrik minyak goreng hanya bisa berproduksi. Mereka tidak punya jaringan distribusi sampai toko di dekat rumah Anda.

Saya tidak punya kebun sawit. Maka saya tidak bisa cepat menghitung: sampai di angka berapa petani bisa menerima penurunan harga itu.

Yang pasti tidak mungkin bisa kembali seperti dulu: Rp 1450/kg. Harga pupuk sudah naik banyak. Harga BBM juga naik banyak. Upah buruh pun naik banyak.

Kalau dipaksa berhemat yang jadi korban pertama adalah upah buruh.

Kalau harga sawit menjadi Rp 2.000/kg berarti sudah turun 20 persen. Cukup. Asal harga minyak goreng juga bisa turun 20 persen.

Tapi hukum pasar tidak begitu. Siklus itu terlalu panjang. Kerugian negara juga terlalu besar. Apalagi kalau penurunan harga itu sampai berpengaruh pada menurunnya kualitas pemupukan dan perawatan. Kebun akan rusak. Untuk jangka yang panjang.

Pihak kedua yang bisa kita salahkan adalah pemerintahan SBY. Toh, ia tidak akan marah untuk disalah-salahkan. Di mana salahnya? Anda sudah tahu...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News