'Saya Dengar Lagu Indonesia Raya saja Masih Merinding'

'Saya Dengar Lagu Indonesia Raya saja Masih Merinding'
Mulyati Cahyono alias Mei Ling bersama sang suami Ayun (Effendi Ali) dan putri bungsunya Emily (11) di sudut kawasan World Milano Expo 2015 di Milan, Italia, akhir Oktober 2015. Foto: Sugeng Sulaksono/Jawa Pos

Restoran tersebut cukup ternama karena sempat ada tragedi perang mafia di dalamnya. Terjadi baku tembak dan jatuh empat korban jiwa. "Banyak kok di berita. Sampai ke Indonesia juga," kata dia.

Upaya hukum gagal. Restoran itu tetap jatuh ke tangan temannya tersebut. Ayun tetap tidak terima. Namun, tidak ada upaya lain selain menjadi seseorang yang murung dan kehilangan semangat. Selama beberapa bulan dia seperti kehilangan gairah. "Mungkin bukan karena restorannya saja, tapi juga karena pengkhianatan itu," pikir Mei Ling.

Saat itu praktis Mei Ling yang mengambil alih peran di restoran. Meski saat itu tidak sepandai Ayun, baik dalam hal masakan maupun manajerial, dia berupaya keras agar roda bisnis tetap berputar dan cita rasa tetap dijaga supaya pelanggan tidak kabur.

"Tapi, lama-lama saya pikir kalau begitu terus, kerajaan yang dibangun Ayun susah payah itu bisa hancur semua. Sudah hilang dua, masak harus kehilangan lagi empat yang ada," ucapnya.

Bersama anak-anaknya, Mei Ling akhirnya bersepakat untuk "membangunkan" kembali Ayun. Peran anaknya dirasa besar di situ karena bisa melakukan pendekatan lebih daripada Mei Ling sendiri.

"Waktu aku berangkat (ke Belanda, Red), satu orang bisa tolong empat orang (dirinya bersama tiga anaknya). Ayun satu orang. Saat down begitu, dia butuh saya dan anak-anak," ujarnya.

Berhasil. Ayun kembali ke dirinya dan kembali bersemangat menjalankan peran sebagai pemilik empat restoran Indonesia paling ternama di Belanda itu. Sekaligus kembali menjadi ayah bagi empat anak dan suami bagi Mei Ling. "Aku buktikan ke semua, aku punya modal kerja keras. Harga diri aku itu dari keringat aku," tegasnya.

Baru saja tahun lalu Ayun sekeluarga berhasil membeli rumah sendiri di Belanda. Ayun sebelumnya juga sempat berinvestasi membeli rumah di Indonesia pada sekitar akhir 1990.

MULYATI Cahyono memulai kehidupan baru di Belanda bersama Effendi Ali pascakerusuhan 1998. Berdua mereka berhasil mengembangkan empat restoran setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News