Saya pernah ke Tacloban

Saya pernah ke Tacloban
Saya pernah ke Tacloban

Saya pernah ke TaclobanPADA 8 November 2013, Topan Haiyan menerjang Filipina Tengah dan menyebabkan kerusakan parah yang tak terduga. Ketika saya melihat liputan di TV, saya baru menyadari bahwa saya pernah ke Tacloban, kota pusaran bencana.

Sekitar tiga atau empat tahun lalu, saya menyambangi Filipina untuk meliput pemilu presiden. Saya juga berhasil mewawancarai saingan terberat yang patut diperhitungkan, Benigno “NoyNoy” Aquino III, yang kemudian memenangi pemilu.

Bahkan, saya dijanjikan waktu ‘eksklusif’ selama saya bisa menjamin bahwa saya di Tacloban saat jadwal kandidat di Leyte selesai.

Saat itu, saya benar-benar tidak tahu dimana Tacloban, dan saya hanya membeli tiket lalu berangkat, tiba di ibukota provinsi Leyte sehari sebelum interview. Untungnya, saya ditemani oleh asisten, seorang perempuan bernama Fatimah yang memiliki ayah asli warga lokal yang berprofesi sebagai pembuat perabotan.

Barangay atau desanya terletak beberapa kilo dari kota yang berdiri sendirian di tepi pantai, tdak jauh dari monumen memorial yang merayakan kejayaan Jenderal MacArthur kembali ke Filipina tahun 1945.

Keluarga besar Fatimah sangat Visayan. Suasana di rumah ini sangat ramah, hangat dan menyenangkan. Bahkan ia mengakui bahwa orang Visayan lebih ‘Latino’ dari orang Filipina, dimana kemudian ia menambahkan dengan malu-malu, “ya, kami suka pesta”.

Baca Juga:

Suasana disini lebih rileks dan lebih ‘manana’ dibandingkan Pulau Luzon atau di Metro Manila. Sungguh, saya harus mengakui dalam rangkaian jadwal peliputan pemilu yang saya pegang, saya cenderung menghindari Mindanao dan Luzon Utara, dan lebih menyukai Pulau Harapan di Visayas serta mengunjungi Cebu dan Bohol sesering mungkin!

Maka pada hari kedatangan saya di tengah-tengah keluarga Fatimah, sedikit ada pesta besar penyambutan – mereka memotong babi, memasang karaoke dan bir melimpah ruah. Saya menikmati sore yang menyenangkan bersama paman dan sepupunya di dalam pesta, meski saya hanya bisa melahap ayam gorengnya, namun saya tahu makanannya semua lezat, seiring nyanyiannya menjadi semakin sumbang ketika malam menjemput.

PADA 8 November 2013, Topan Haiyan menerjang Filipina Tengah dan menyebabkan kerusakan parah yang tak terduga. Ketika saya melihat liputan di TV,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News