Saya Sudah di Lantai 12, Ingin Bunuh Diri

Saya Sudah di Lantai 12, Ingin Bunuh Diri
Riva Rumamby (berdiri) dan Imanuel Leonard di kantor Save Youselves, Jakarta (15/1). Foto: FERLYNDA PUTRI/Jawa Pos

Save Yourselves menampung para relawan yang merupakan mahasiswa psikologi atau yang sudah lulus dari fakultas psikologi. Dengan jumlah 30-an dan rata-rata berusia 20-an.

Mereka jadi semacam tempat curhat. Pangkal masalah yang disampaikan para pencurhat bermacam-macam.

Mulai soal keluarga, ekonomi, perundungan, hingga asmara. ”Klien kami rata-rata usia dewasa muda, usia 20-an,” ucap pria 22 tahun itu saat ditemui di kantor Save Yourselves di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Save Yourselves bermula dari obrolan iseng Riva dan kakak perempuannya, Indri Mahadiraka, pada pertengahan 2016.

”Waktu itu sedang nongkrong. Lalu saling bertukar ide untuk membuat social entrepreneurship,” kata Riva, alumnus psikologi Universitas Pancasila, Jakarta.

Sebagai mahasiswa psikologi, Riva mengusulkan membuat layanan curhat. Alasannya, membantu mendengarkan keluh kesah orang. Ide tersebut lalu disepakati.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2016 menunjukkan, di Indonesia 35 juta orang terkena depresi, 60 juta mengalami bipolar, dan 21 juta menderita skizofrenia.

Sementara itu, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyatakan, sekitar 14 juta orang yang berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional.

Save Yourselves, merupakan wadah beberapa anak muda yang meluangkan waktu menjadi teman curhat bagi siapa saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News