'Saya Sudah Emosi dengan Permainan Lawan'

jpnn.com - MALANG – Pemain Arema Cronus Hendro Siswanto mendapatkan kartu merah di menit ke 75 saat laga lawatan ke Madura United, Jumat (6/5) lalu.
Dia diusir keluar lapangan, yang membuat timnya kian kesulitan menghadapi agresivitas tuan rumah.
Provokasi dan permainan kasar pemain lawan, menjadi alasan Hendro tersulut emosi. Terlebih, dia mengingat Dendi Santoso yang patah tulang karena ditekel lawan.
"Saya akui saya salah. Saya terbawa emosi dan melakukan pelanggaran keras kepada Engelberd Sani," ujar Hendro Siswanto.
Menurutnya, semua berawal dari permainan ngawur tim lawan kepada Arema. Hendro yang sejak babak pertama pontang-panting merebut bola, mulai tidak sabar begitu laga di babak kedua. Terlebih, ketika dia mendapati lututnya terkenal tendangan lawan.
"Sebelumnya saya coba meredam emosi. Tetapi begitu mereka mengincar lutut, saya merasa ini tidak bagus dan berbahaya bagi karier saya," paparnya.
Menurut Hendro, seandainya saja yang jadi bidikan pelanggaran lawan bukan area kaki, tidak dipermasalahkan. Untuk lutut, bagi pemain sepak bola adalah aset krusial agar karier tetap berlanjut.
"Jika fatal, saya bisa cedera parah. Saya ingat teman-teman yang baru saja cedera," sesal Hendro.
- Bobotoh Diminta Tertib Saat Merayakan Persib Juara Liga 1
- Persib Bandung Juara Back to Back, Legenda Ghana Turut Bersukacita
- Trent Alexander-Arnold: Cinta Saya untuk Klub Ini Tidak akan Pernah Pudar
- Rayakan Persib Juara, Bobotoh Berpesta di Jembatan Pasupati Bandung, Meriah
- Gelar Dua Kejurnas Karate, Lemkari Bertekad Cetak Karateka Berkarakter dan Berprestasi
- Kapten Persib Punya Cerita Menarik Sesaat Tim Mengunci Gelar Juara Liga 1