Pernyataan Keras Pemain Arema

Pernyataan Keras Pemain Arema
Pengadil lapangan hijau Maulana Nugraha mengganjar Pemain tengah Arema Cronus 12 Hendro Siswanto dengan kartu merah, dalam laga Kontra MU vs Arema Cronus di ISC-A , 6 Mei 2016, di Stadion Glora Bangkalan. Foto: Allex Qomarulla/Jawa Pos Radar Madura

jpnn.com - MALANG - Kekecewaan terhadap wasit yang memimpin laga Madura United vs Arema Cronus di ajang ISC, Jumat malam tak hanya diungkapkan oleh pelatih Milomir Seslija. Gelandang Arema, Raphael Maitimo pun sependapat. 

"Saya kecewa sekali dengan wasit melawan Madura United. Bagi saya ini bukan sepakbola," ujarnya, kemarin.

Kekecewaan ini muncul di tengah keinginan banyak pihak melihat sepak bola Indonesia maju. "Saya tekankan, jika sepakbola Indonesia ingin maju, maka kita harus jujur. Termasuk wasit," ungkapnya.

Eks Persija Jakarta ini menghitung, lebih dari 10 kali pemain MU melakukan pelanggaran keras terhadap tim Arema, dan wasit diam saja. 

Sebaliknya, jika Arema sedikit saja melakukan pelanggaran, maka wasit langsung memberikan kartu kuning.

Maitimo menyebut pemain MU juga berkali-kali menyerangnya dengan kasar. Menurutnya, wasit yang memimpin laga seharusnya melindungi pemain ketika ada lawan yang bermain kasar. 

"Madura punya pemain yang luar biasa, tapi saat mereka main di ajang internasional pasti akan mandi lebih cepat. Karena wasit di luar negeri akan langsung memberi mereka kartu merah," tambah dia.

Hendro Siswanto, yang mendapatkan kartu merah di laga kedua, mengakui jika dua laga pertama Arema, sangat tidak layak disaksikan. Sebab, permainan keras yang tersaji menjurus kasar. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News