Saya Tidak Merokok

Saya Tidak Merokok
Saya Tidak Merokok
Berbeda dengan kanker lainnya, kanker paru lazimnya memang tidak menampakkan gejala sedikit pun, bahkan hingga stadium lanjut. Karena itu, tidak heran bila Endang bisa lolos tes kesehatan calon menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di rumah sakit yang sama setahun sebelumnya.

"Pada saat itu, saya belum tahu. Kalau tahu, saya pasti sudah berobat. Memang tidak terdeteksi." Yang terdeteksi itu baru saja, sehingga saya pun berobat baru saja." Ini berita yang mengagetkan buat saya dan keluarga," ungkap mantan kepala laboratorium kerjasama Indonesia-Amerika Serikat, Namru, ini.

Berdasarkan sejumlah jurnal kesehatan, kanker paru adalah salah satu kanker paling mematikan dibanding kanker lain. Meski 80 persen pengidap kanker paru adalah perokok aktif maupun pasif, namun ada satu diantara lima pengidap kanker yang bukan perokok. Seperti halnya kanker leher rahim, perempuan bukan perokok berisiko dua kali lipat mengalami kematian akibat kanker paru karena faktor hormon estrogen yang diketahui meningkatkan aktivitas sel-sel kanker.

Akibat stigma rokok menyebabkan kanker, pengidap kanker paru kurang mendapat simpati dari masyarakat. Riset pengobatan kanker ini juga jauh tertinggal dibandingkan riset kanker lain, sehingga hingga hari ini kanker paru belum dapat dipetakan. Akibatnya, hingga hari ini kanker paru belum ditemukan obatnya. Para dokter biasanya menggabungkan operasi dengan terapi radiasi dan kemoterapi, namun angka keberhasilannya terbilang kecil.

SEJAK didiagnosa mengidap kanker paru pada 22 September 2010, mantan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih punya kesibukan baru. Berulang kali doctor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News