SBY Bagikan Sejumlah Tanda Kehormatan
Semua Mantan Pimpinan KPK dan MK Terima Gelar
Sabtu, 15 Agustus 2009 – 19:43 WIB

KEHORMATAN - SBY saat memberikan tanda kehormatan kepada Taufiequrrahman Ruki. Tampak juga Hidayat Nur Wahid dan Jimly Asshiddiqie. Foto: Agus Srimudin/JPNN.
Menurut Jimly pula, ketatanegaraan bangsa Indonesia sudah makin baik dengan hadirnya MK. "Makanya, dari dulu saya katakan MK ini sangat penting. Nah, setelah lima tahun pertama sudah selesai, sekarang giliran generasi selanjutnya meneruskan apa yang sudah kami lakukan," ujarnya.
Baca Juga:
Jimly mengaku merasa senang, karena fungsi MK sebagai pengawal pemilihan umum dan demokrasi sudah berjalan pada relnya. "Memang fungsi MK itu sebagai pengawal pemilu dan demokrasi, supaya demokrasi berjalan di atas relnya. Termasuk kalau ada konflik, perselisihan hasil pemilu, itu diselesaikan secara beradab di MK," katanya.
"Bukan seperti dulu. Kalau dulu, kalau kita pemilihan presiden, ternyata presidennya kalah, maka pendukungnya itu emosional, membakar ban, lalu memotong pohon. Itu adalah pelampiasan kekecewaan secara kurang beradab. Jalur MK inilah yang mesti ditempuh, agar demokrasi kita berjalan dengan baik," ujar ayah dari lima anak itu pula.
Sementara itu, SBY juga memberikan anugerah Bintang Mahaputera Utama kepada sejumlah tokoh konstitusi. Antara lain kepada mantan Ketua MK HM Laica Marzuki, para hakim konstitusi seperti Achmad Roestandi, Prof HAS Natabaya, I Dewa Palguna, serta Soedarsono. Begitu juga dengan para mantan Wakil Ketua KPK, Erry Riyana, Amien Sunaryadi, Tumpak Hatorangan Panggabean dan AH Sjahruddin Rasul.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sabtu (15/8), menganugerahkan tanda kehormatan kepada 41 tokoh Indonesia. SBY berpesan agar para
BERITA TERKAIT
- Stok Beras Melonjak, Waka MPR: Komitmen Presiden Prabowo Langsung Dibuktikan
- Otto Hasibuan Minta Peserta PKPA Bisa Menaati Kode Etik Ketika Menjadi Advokat
- Majelis Ulama Indonesia Tegaskan Vasektomi Hukumnya Haram
- Pemerintah Janji Tindak Ormas Nakal, Termasuk Grib Jika Bersalah
- Mbak Ita & Suami Kompak Mengaku Tak Tahu Soal Aliran Fee 13 Persen dari Proyek di Kecamatan
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar