SBY Dijebak Jadi Penentu Suksesi

Jelang Kongres II Partai Demokrat

SBY Dijebak Jadi Penentu Suksesi
SBY Dijebak Jadi Penentu Suksesi
JAKARTA- Pengamat politik dari universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit yakin suksesi kepemimpinan di Partai Demokrat tidak akan berlangsung demokratis jika para kandidat yang akan bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum Partai Demokrat (PD) dalam Kongres PD, Mei mendatang semuanya mengklaim kedekatannya dengan Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono. "Sikap ini menjebak SBY jadi penentu tunggal, sehingga proses suksesi di Demokrat tidak akan berjalan Demokratis," kata Arbi Sanit, di Jakarta, Rabu (31/1).

Dinamika apapun yang telah dan akan terjadi selama proses suksesi lanjutnya, akan percuma jika SBY benar-benar terjebak untuk bersikap sebagai penentu. "Demokrasi di internal Demokrat sulit dilakukan, proses yang terjadi saat ini kepada siapa SBY akan memberikan kursi ketua umum," lanjut Arbi.

:TERKAIT Klaim bahwa calon ketua umum memiliki kedekatan dengan SBY lalu menjualnya kepada DPD I dan II menunjukkan bahwa calon tersebut bersifat elitis karena hanya mengharapkan dukungan dari atas tanpa memikirkan dan peduli dukungan dari bawah. "Dalam perspektif kultur Jawa Ini memang tidak bisa dirubah karena akan terjadi seperti pemilu legislatif, dimana anggota-anggota legislatif yang dipilih langsung oleh rakyat ternyata banyak yang mengecewakan dan tidak memiliki kapabilitas maupun kapasitas sebagai anggota dewan. Yang benar memang pemilihan yang sehat dimana para elitnya memberikan contoh dan calon yang baik yang bebas dari hal-hal buruk,” jelasnya.

Mengenai signal kedatangan Ibas dalam deklarasi Andi Mallarangeng?, Arbi melihat bahwa dinasti dalam berpolitik adalah hal yang biasa sebagaimana yang terjadi pada dinasti Kennedy di Amerika Serikat. “Tapi politik dinasti itu pada akhirnya sadar bahwa hanya orang-orang yang mampu berpolitik lah yang seharusnya meneruskan hal itu, sementara keturunan yang tidak mampu berpolitik berada diluar dan tidak mau bermain dalam wilayah politik,” tegasnya, sembari menjelaskan tidak melihat adanya politik dinasti yang akan diterapkan SBY karena anaknya (Ibas) belum cukup matang.

JAKARTA- Pengamat politik dari universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit yakin suksesi kepemimpinan di Partai Demokrat tidak akan berlangsung demokratis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News