SBY Diminta Jangan Suka Bersumpah

Dari 500 Permohonan Izin Pemeriksaan Kada, SBY Hanya Setujui 138

SBY Diminta Jangan Suka Bersumpah
SBY Diminta Jangan Suka Bersumpah
Terakhir soal peringatan Hari Antikorupsi kemarin, menurut Syamsudin pernyataan SBY bahwa akan terjadi kerusahaan justru telah mendatangkan rasa tidak aman dan nyaman publik walau sesudah itu SBY menyatakan lagi opininya bahwa dia mendukung acara tersebut sebagai bagian dari upaya memberantas korupsi.

"Presiden SBY sangat tidak hati-hati dan sekaligus memperlihatkan kepada publik tentang ketidakjelasan sikapnya terhadap berbagai upaya memberantas korupsi yang saat ini tengah dilakukan oleh masyarakat dunia," kata Syamsudin.

Suka-suka atau tidak suka, lanjut peniliti senior itu, dalam sebuah negara demokrasi, penilaian baik atau tidaknya pemerintahan mutlak di tangan warga negaranya. Dalam perspektif politik, vonis publik tersebut tidak bisa dibantah. "Termasuk saat ini soal hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan SBY. Hanya ada satu cara bagi SBY untuk memperbaikinya yakni benahi kinerja kabinet dan tidak perlu membuka perang opini dengan publik karena pada akhirnya akan menyulitkan posisi SBY selaku presiden," saran Syamsudin Haris.

Pendapat yang sama juga ditegaskan oleh pengamat hukum tata negara Margareto Kamis. "Sudahlah, SBY sebaiknya berhenti berpidato. Tak perlu bicara banyak soal pemberantasan korupsi apalagi menegaskan akan berjihat melawan korupsi karena fakta yang terjadi sangat kontradiktif," ujarnya.

JAKARTA - Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Syamsudin Haris menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News