SBY Janji Ikuti Hasil Munas NU

20 Ulama Minta Fatwa Tidak Disalahpahami

SBY Janji Ikuti Hasil Munas NU
SBY Janji Ikuti Hasil Munas NU
Atas tanggapan SBY tersebut, Said Aqil menanggapi positif. Dia optimistis pemerintah merespons serius sejumlah rekomendasi hasil munas. "Setidaknya sudah didengar, walaupun memang tidak harus sekarang diberi peringatan terus sekarang pula menjadi baik," kata Said. Dia yakin, bangsa Indonesia saat ini sesungguhnya masih merupakan bangsa yang diselamatkan oleh Allah. "Karena kalau sudah diberi peringatan malah semakin menjadi, bangsa ini tidak benar, sedang sakit," tandasnya.

Said kemudian menceritakan bahwa SBY di tengah perhelatan munas juga sempat melakukan pertemuan dengan sekitar 20 ulama NU. "Di sana saya katakan, kalau semua rekomendasi ini jangan disalahpahami. Semua murni kajian berbasis ilmu keagamaan, tidak ada tendensi politik apa pun," bebernya.

Kemarin, di hari yang sama dengan kedatangan SBY, munas akhirnya resmi ditutup. Para alim ulama maupun pengurus NU dari berbagai daerah yang menjadi peserta forum tertinggi kedua di NU setelah muktamar itu pun sudah kembali lagi ke daerah masing-masing.

Di tempat terpisah, wacana boikot pembayaran pajak yang mengemuka di munas direspons oleh Menkeu Agus Martowardojo. Menurut dia, jika alasan boikot pajak karena adanya penyelewengan penerimaan pajak oleh oknum nakal,  perilaku korupsinya yang  harus diberantas dengan memberikan hukuman yang tegas kepada koruptor. "Harus kita yakinkan  pengadilan nanti memberikan hukuman mati kepada koruptor. Kalau dapat  persetujuan undang-undang memberi hukuman mati, ya kita hukum mati, tapi jangan kemudian kita mengatakan berhenti bayar pajak. Membayar pajak itu mutlak bagi setiap warga negara," ujarnya kemarin (17/9).

CIREBON--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji menindaklanjuti sejumlah fatwa dan rekomendasi yang dihasilkan dari Munas Alim Ulama dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News