SBY Pertahankan Herman Demi Citra

SBY Pertahankan Herman Demi Citra
SBY Pertahankan Herman Demi Citra
Atas dasar itu, Hendardi pun menyindir bahwa Satgas Anti Mafia Hukum hanya difungsikan sebagai bemper presiden dalam mencari pencitraan. Menurut dia, Presiden SBY itu tidak tegas terhadap lembaga penegak hukum yang berada di bawah kendalinya. SBY tidak berani menegur Kapolri ataupun Jaksa Agung jika kasus besar ada yang tidak terselesaikan.

“Dia (SBY, Red) justru  memakai corongnya satgas untuk mempublikasikan ke publik atas satu kasus. Namun, kasus itu pun banyak yang tidak berlanjut karena satgas tidak punya wewenang lebih dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan. Jadi tidak ada kata lain selain mendesak agar lembaga ini dibubarkan,” ungkapnya.

Hendardi menyindir bahwa keberadaan Satgas Anti Mafia Hukum sebagai lembaga pencitraan SBY. Satgas juga hanya berani mengungkapkan kasus Ayin yang mendapat pelayanan lebih di penjara dan kasus-kasus kecil. Untuk mencari perhatian masyarakat kecil. Namun, eksistensi lembaga ini untuk memberantas mafia hukum yang melibatkan elite negara tidak terbukti.

“Jadi seperti satgas pencitraan. Jika Herman keluar dari satgas, maka bisa jadi citra SBY akan hancur. Untuk itu, SBY dipastikan turun tangan mengatasi kekisruhan di internal satgas,” tuduhnya. Sebelumnya, pada rapat internal Rabu (11/8), anggota Satgas Yunus Husein menyatakan internal satgas baik-baik saja. Hal itu dilihat dari kehadiran Herman di dalam rapat internal.  “Pak Herman tadi ada kan, tidak mundur,” ujar Yunus.

JAKARTA - Satgas Anti Mafia Hukum menggelar rapat internal untuk kali pertama menyusul kekisruhan di tubuh lembaga itu. Luar biasanya, di dalam rapat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News