SBY: Rakyat tidak Suka Pemerintah yang Represif Otoritarian

SBY: Rakyat tidak Suka Pemerintah yang Represif Otoritarian
Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato refleksi akhir tahun di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Foto: Antara/Dhemas Reviyanto

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut beberapa hal yang diinginkan rakyat Indonesia.

Satu di antaranya rakyat menginginkan hak berdemokrasi tetap terjaga, yakni untuk memilih dan dipilih.

Hal itu diungkapkan SBY ketika menyampaikan pidato di Kongres V Demokrat, Jakarta Convention Center, Minggu (15/3).

"Rakyat ingin didengar suaranya. Ingin dihormati hak-haknya yang fundamental. Tidak dihambat dan dibatasi haknya untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum, termasuk pilkada," kata SBY dalam pidatonya.

Oleh sebab itu, SBY meminta, aturan negara dan pemerintah tidak mengebiri hak berdemokrasi rakyat. Pemerintah perlu belajar dari kejadian lalu ketika hak berdemokrasi rakyat terkebiri.

"Sampai kapan pun rakyat kita tidak menyukai pemerintahan yang represif otoritarian, oligarki dalam arti yang menentukan hanyalah segelintir orang, dan plutokrasi," lanjut Presiden RI Keenam itu.

Selain itu, pria Pacitan ini mengatakan, rakyat menginginkan negara dalam keadaan damai. Rakyat juga menginginkan keadilan tegak di negaranya.

"Hukum berlaku bagi semua, tidak tebang pilih. Ekonomi adil, artinya pertumbuhan ekonomi bisa dinikmati oleh semua," ungkap dia.

Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY meminta aturan negara dan pemerintah tidak mengebiri hak berdemokrasi rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News