SBY: Saya Pribadi dan Keluarga Sering jadi Korban Hoaks

SBY: Saya Pribadi dan Keluarga Sering jadi Korban Hoaks
SBY pidato di pembukaan Rakernas Partai Demokrat di Mataram, NTB, kemarin (8/5). Foto: Panitia Rakernas Demokrat untuk Lombok Post

jpnn.com, MATARAM - Membanjirnya hoaks atau berita bohong seperti menjadi “penyakit” dalam pentas demokrasi Indonesia. Terutama pada momen-momen politik tertentu, seperti jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Di momen itu, hoaks dan fitnah kerap memperkeruh suasana. Karena itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak masyarakat untuk memeranginya.

Hal itu disampaikan SBY saat menghadiri jalan santai di Car Free Day dan pengumpulan ribuan tanda tangan petisi memerangi hoax di Taman Udayana Kota Mataram, kemarin (7/5) seperti dilansir Lombok Post (Jawa Pos Group).

Dalam orasi politiknya di hadapan ribuan warga NTB, SBY pun mencurahkan isi hatinya (baca: curhat). Ia menceritakan bagaimana keluarganya kerap menjadi korban berita-berita hoaks dan fitnah tersebut.

“Saya pribadi, keluarga SBY sering menjadi korban hoaks, korban fitnah,” tuturnya.

Belum lama ini, dalam rangkaian Pilgub DKI Jakarta, luar biasa hoaks dan fitnah yang ditimpakkan kepada dirinya, keluarga dan semua sahabat. Menurutnya, hal itu sangat tidak adil.

Menurut Presiden RI dua periode ini, pemerintah tidak boleh membiarkan kondisi ini. “Ada yang geruduk rumah saya, mestinya hukum ditegakkan,” tegasnya.

SBY mengatakan, ia ingin keadilan yang sejati ditegakkan di negeri ini. Penegakkan hukum tidak boleh tebang pilih. Pemberantasan hoaks juga tidak boleh tebang pilih.

Membanjirnya hoaks atau berita bohong seperti menjadi “penyakit” dalam pentas demokrasi Indonesia. Terutama pada momen-momen politik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News