SBY: Tak Boleh Tunggu Buruh Tuntut Keadilan

Perayaan Imlek Nasional, Ajak Dunia Usaha Adil

SBY: Tak Boleh Tunggu Buruh Tuntut Keadilan
SBY: Tak Boleh Tunggu Buruh Tuntut Keadilan
Dalam perayaan tahun baru Imlek yang diselenggarakan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) itu, SBY didampingi Ani Yudhoyono. Selain itu, tampak hadir Wapres Boediono dan Herawati, Menkum HAM Amir Syamsuddin, Menag Suryadharma Alie, dan Ketua Matakin Wawan Winarta. Peringatan tersebut merupakan yang ketiga belas kali dihelat sejak dinyatakan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur.

Dalam bagian lain sambutannya, SBY menyebut, perayaan tahun baru Imlek bukan hanya menjadi milik umat Khonghucu dan masyarakat Tionghoa. Namun menjadi pesta rakyat di seluruh pelosok tanah air. Misalnya dengan atraksi barongsai, aneka ragam lampion, dan beragam asesori budaya etnis Tionghoa.

Menurut SBY, hal itu menunjukkan kuatnya kebersamaan sebagai bangsa yang multikultural. "Persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa, tidak boleh terganggu dan tidak boleh terpisahkan oleh perbedaan etnis dan perbedaan agama yang kita yakini," tandasnya.

Selain itu, sikap saling menghormati dan tenggang rasa harus dikedepankan. "Di antara sesama warga bangsa, tidak boleh ada yang merasa lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih penting. Sebesar apapun perbedaan kita sebagai manusia, kita tidak boleh menyebarkan kebencian, apalagi dengan menggunakan kekerasan," ujar SBY. (fal)

JAKARTA - Isu upah yang layak bagi pekerja dan buruh terus mendapat sorotan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat menghadiri perayaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News