SBY: Terus Terang, Kondisi Saya Belum Stabil

SBY: Terus Terang, Kondisi Saya Belum Stabil
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama keluarga, kerabat, dan warga saat acara tahlilan 40 hari meninggalnya Ani Yudhoyono di Pendopo Puri Cikeas Indah, Rabu (10/7).FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Kakek empat cucu itu mengungkapkan, banyak yang penasaran dengan aktivitasnya saat ini. Terutama setelah belahan jiwanya tiada. Diceritakan, dia dan anggota keluarga lain dalam tahap penyembuhan. ”Saya sedang mengatasi rasa duka dan kehilangan yang amat dalam,” ungkapnya.

Sebagai manusia biasa, dia mengaku sulit melupakan almarhumah. Banyak kenangan bersama Bu Ani berkelebat di hadapannya. Menjalani hidup bersama selama 43 tahun tentu bukan waktu yang pendek.

”Meski sudah 40 hari istri tercinta berpulang, saya belum bisa membebaskan diri dari rasa duka dan kehilangan yang saya alami,” tutur dia.

Presiden ke-6 RI itu mengaku terus berusaha menata hati. Kembali membangun semangat dan jalan hidup baru. ”Saya sedang reinventing my new life,” ucapnya.

Salah satu yang tidak bisa terlepas dari memorinya adalah hari-hari terakhir mendampingi Bu Ani dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura. Seluruh masyarakat tahu, papar dia, selama empat bulan penuh dirinya berada di sisi istri tercinta. Kegiatan politik bukan lagi fokus utama. ”Itu momen-momen yang tidak bisa saya lupakan,” tutur SBY.

SBY ingat, meski terbaring lemah, Bu Ani sebisanya membalas pesan dari masyarakat. Mulai lewat WhatsApp, Instagram, maupun YouTube. Semua mendoakan agar mantan ibu negara itu tabah dan segera sembuh dari kanker darah yang diderita. ”Meski sedang sakit, beliau menyempatkan diri menjawab dengan ucapan terima kasih,” tambahnya.

Bu Ani, kenang SBY, juga kerap meminta dirinya membacakan surat-surat yang masuk. Kadang SBY pun diminta untuk meng-update berita dari tanah air. Padahal, saat itu Bu Ani menjalani transfusi darah dan kemoterapi. Untuk mengenang masa-masa itu, SBY menyiapkan sebuah buku memoar.

”Melalui memoar ini, saya ingin mengabadikan kenangan indah atau sweet memories bersama istri tercinta. Utamanya pada hari-hari terakhir saya bersamanya,” ucap SBY.

SBY mempersiapkan sebuah buku memoir, sementara judulnya Aku Ingin Pulang, untuk mengabadikan kenangan manis bersama Ibu Ani Yudhoyono.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News